Perbandingan Efektivitas Sukrosa, Stevia, Sorbitol, dan Fruktosa dalam Mempengaruhi Kadar Gula Darah
DOI:
https://doi.org/10.59631/multidiscience.v2i1.277Keywords:
Fruktosa, gula darah, sorbitol, stevia, sukrosaAbstract
Peningkatan konsumsi gula pasir sebagai pemanis utama telah dikaitkan dengan risiko diabetes melitus, terutama tipe 2, yang menjadi salah satu masalah kesehatan global. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas tiga pemanis alami—stevia, sorbitol, dan fruktosa—dalam menjaga kadar gula darah di bawah berbagai kondisi aktivitas fisik, meliputi tanpa olahraga (tanpa WO & kardio), workout (WO), dan kardio. Metode eksperimental diterapkan selama tiga periode terpisah, masing-masing selama lima hari, dengan pemantauan kadar gula darah menggunakan glucometer. Hasil menunjukkan bahwa sorbitol menghasilkan stabilitas kadar gula darah terbaik, sementara stevia cenderung meningkatkan kadar gula darah dibandingkan fruktosa. Aktivitas fisik seperti WO dan kardio secara konsisten membantu menurunkan kadar gula darah pada semua jenis pemanis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sorbitol merupakan pemanis yang paling efektif dalam menjaga kadar gula darah stabil, diikuti oleh fruktosa dan stevia. Namun, variabilitas respons tubuh terhadap aktivitas fisik menunjukkan pentingnya mempertimbangkan faktor tambahan seperti intensitas olahraga dan komposisi pemanis. Penelitian mendatang disarankan menggunakan metode pengukuran gula darah yang lebih presisi dan mempertimbangkan efek jangka panjang pemanis terhadap metabolisme dan sensitivitas insulin untuk menghasilkan panduan pemanis yang lebih komprehensif.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Authors

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.